Katarak: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

Katarak adalah salah satu masalah mata yang sering dihadapi oleh banyak orang di seluruh dunia. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai katarak, termasuk penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan.

Apa itu Mata Katarak?

Katarak adalah penyakit yang terjadi ketika lensa mata, bagian yang seharusnya jernih dan bening, menjadi keruh dan berawan. Pada awalnya, katarak mungkin tidak terasa mengganggu penglihatan, tetapi seiring berjalannya waktu, pengidapnya akan merasakan kesulitan dalam melihat dengan jelas. Mereka mungkin menggambarkan pengalaman melihat seperti melalui jendela berkabut, yang membuat aktivitas sehari-hari seperti menyetir, membaca, atau bahkan hanya melihat dengan jelas menjadi sulit.

Penting untuk dicatat bahwa katarak adalah penyebab utama kebutaan yang dapat diobati di seluruh dunia. Oleh karena itu, memahami penyebab dan tanda-tanda katarak, serta tindakan pencegahan yang dapat diambil, sangatlah penting.

Penyebab Mata Katarak

Mata katarak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, namun yang paling umum adalah proses penuaan. Lensa mata terdiri sebagian besar dari air dan protein. Dengan bertambahnya usia, lensa mata menjadi lebih tebal dan kurang fleksibel. Hal ini menyebabkan protein dalam lensa terakumulasi dan mengurangi jumlah cahaya yang dapat masuk ke dalam mata, akhirnya mengakibatkan pandangan menjadi kabur dan tidak tajam. Perubahan pada lensa mata biasanya dimulai dengan perubahan warna menjadi kuning kecoklatan yang ringan, tetapi seiring berjalannya waktu, kondisi ini semakin memburuk.

Selain faktor penuaan, beberapa kelainan genetik bawaan juga dapat meningkatkan risiko katarak. Selain itu, katarak juga dapat dipicu oleh kondisi mata lain, sejarah operasi mata sebelumnya, atau masalah kesehatan seperti diabetes. Penggunaan obat-obatan tertentu, terutama steroid jangka panjang, juga dapat menjadi penyebab berkembangnya katarak.

Faktor Risiko Katarak

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalami katarak meliputi:

  • Penuaan: Penuaan adalah penyebab paling umum dari katarak. Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinannya untuk mengalami katarak.
  • Riwayat Trauma: Lensa mata yang pernah mengalami trauma, seperti terkena benda tajam, benturan kuat, atau cedera lainnya, dapat mengakibatkan perkembangan katarak lebih cepat.
  • Infeksi Selama Kehamilan: Infeksi yang dialami oleh ibu selama kehamilan, terutama rubella, dapat menjadi penyebab utama katarak kongenital pada anak yang baru lahir. Katarak kongenital dapat mempengaruhi satu atau kedua mata anak.
  • Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama, seperti kortikosteroid dan amiodaron, dapat memicu perkembangan katarak.
  • Penyakit Tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti diabetes melitus, hipertensi, hipokalemia, dan dermatitis atopik, dapat berkaitan dengan risiko katarak di kemudian hari.
  • Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko katarak.
  • Paparan Sinar Matahari: Paparan berlebihan terhadap sinar matahari, terutama sinar ultraviolet (UV), juga dikaitkan dengan risiko katarak. Oleh karena itu, penggunaan kacamata pelindung yang melindungi dari sinar matahari UV (UVA dan UVB) sangat disarankan.
  • Paparan Toksin atau Racun: Paparan bahan kimia atau racun tertentu dapat berkontribusi pada perkembangan katarak.
  • Riwayat Keluarga: Jika ada riwayat keluarga yang mengidap katarak, risiko seseorang untuk mengalami kondisi yang sama juga meningkat. Faktor genetik dan lingkungan serupa dapat memengaruhi risiko katarak.
  • Riwayat Operasi pada Mata: Sejarah operasi mata sebelumnya juga dapat meningkatkan risiko perkembangan katarak.

Gejala Katarak

Katarak dapat menunjukkan berbagai gejala pada pengidapnya, yang mungkin mencakup:

  1. Pandangan Kabur seperti Berkabut: Pengidap mungkin merasa seolah-olah melihat melalui kabut, yang mengaburkan pandangan mereka.
  2. Melihat Lingkaran di Sekeliling Cahaya: Gejala ini dapat membuat pengidap melihat cahaya dengan lingkaran di sekelilingnya.
  3. Pandangan Ganda: Pandangan ganda adalah salah satu gejala katarak yang umum terjadi.
  4. Penurunan Penglihatan pada Malam Hari: Banyak pengidap melaporkan kesulitan melihat dengan jelas pada malam hari atau dalam kondisi pencahayaan yang kurang.
  5. Rasa Silau saat Melihat Lampu Mobil, Matahari, atau Lampu: Pengidap katarak mungkin merasa silau saat terkena cahaya terang.
  6. Sering Mengganti Ukuran Kacamata: Seiring perkembangan katarak, ukuran kacamata mungkin perlu sering diganti untuk mencoba memperbaiki penglihatan.
  7. Warna di Sekitar Terlihat Memudar: Perubahan warna di sekitar objek yang dilihat adalah gejala katarak lainnya.

Penting untuk diingat bahwa gejala katarak dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan tingkat keparahannya juga dapat berbeda. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk evaluasi lebih lanjut.

Diagnosis Katarak

Dokter mata akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis katarak. Proses diagnosis biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan: Dokter akan meninjau riwayat kesehatan pengidap dan bertanya mengenai gejala yang dialami.
  2. Tes Ketajaman Penglihatan: Tes ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana penglihatan pengidap terpengaruh oleh katarak.
  3. Pemeriksaan Lapang Pandang: Ini adalah tes untuk memeriksa sejauh mana penglihatan perifer pengidap terpengaruh oleh katarak.
  4. Pemeriksaan dengan Alat Shadow: Dokter mata akan menggunakan alat yang mengarahkan cahaya dari samping mata untuk memeriksa kekeruhan pada lensa mata, yang merupakan tanda katarak.

Selain langkah-langkah di atas, dokter mata juga dapat melakukan pemeriksaan tambahan, seperti pemeriksaan dengan slit lamp (alat yang memungkinkan dokter melihat struktur di bagian depan mata) atau oftalmoskopi daerah retina jika ada kecurigaan adanya kelainan pada organ mata lainnya.

Pengobatan Katarak

Pengobatan katarak dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Dalam beberapa kasus, pengidap mungkin hanya perlu mengenakan kacamata baru untuk membantu melihat lebih baik. Namun, jika katarak menyebabkan penglihatan semakin buruk dan mengganggu aktivitas sehari-hari, prosedur operasi adalah pilihan pengobatan yang umum.

Ada dua jenis operasi katarak yang umum dilakukan:

1. Small Incision Cataract Surgery (Phacoemulsification)

Ini adalah jenis operasi katarak yang paling umum. Dokter melakukan insisi kecil pada tepi kornea mata dan menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan lensa yang keruh. Lensa yang rusak kemudian dihisap keluar dengan alat penghisap. Lensa buatan, yang disebut juga lensa intraokular, ditempatkan untuk menggantikan lensa yang diangkat. Keuntungan dari jenis operasi ini adalah insisi yang kecil dan pemulihan yang cepat.

2. Extracapsular Surgery

Jenis operasi ini melibatkan insisi yang lebih besar pada mata untuk mengeluarkan inti lensa yang berkabut. Bagian terdepan lensa diangkat, sedangkan bagian belakangnya tetap utuh. Lensa intraokular kemudian ditempatkan untuk menggantikan lensa yang diangkat.

Baik phacoemulsification maupun extracapsular surgery adalah prosedur yang umumnya aman dan dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal. Ini berarti pengidap akan tetap sadar selama operasi berlangsung, tetapi tidak akan merasakan nyeri. Operasi katarak biasanya membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala katarak yang mencakup pandangan kabur, melihat lingkaran di sekeliling cahaya, pandangan ganda, penurunan penglihatan pada malam hari, rasa silau saat melihat lampu terang, sering mengganti ukuran kacamata, atau perubahan dalam persepsi warna, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata.

Pengidap katarak yang mengalami gejala semakin mengganggu atau semakin memburuk, sehingga merasa kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari atau mengalami rasa nyeri pada mata, harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata. Semakin dini katarak dideteksi dan diobati, semakin baik peluang untuk memperlambat perkembangannya dan mempertahankan penglihatan yang sehat. Salah satu tempat terkemuka di Indonesia yang menyediakan perawatan mata terbaik termasuk pengobatan katarak adalah KMN EyeCare. 

KMN EyeCare memiliki tim dokter mata yang sangat terampil dan berkomitmen. Beberapa bidang spesialisasi dokter mata di KMN EyeCare meliputi retina, katarak, LASIK, glaukoma, bedah plastik kecantikan mata, mata kering, kedokteran mata anak (oftalmologi pediatrik), mata juling (strabismus), dan retinopati pada bayi prematur.