Saat seseorang memutuskan untuk berangkat umroh, yang dibutuhkan bukan hanya tiket pesawat dan visa, tapi juga pendampingan rohani dan rasa aman dari awal hingga akhir perjalanan. Itulah mengapa memilih travel umroh Lombok yang terpercaya menjadi langkah penting, terutama bagi kami yang tinggal di NTB.
Saya ingin berbagi sedikit cerita tentang pengalaman saya bersama Fitour International, yang menurut saya bukan sekadar penyelenggara ibadah umroh, tapi sahabat perjalanan spiritual yang bisa diandalkan.
Ketika Keinginan Umroh Itu Muncul
Awalnya saya tidak menyangka bahwa saya akan berangkat umroh tahun lalu. Niat itu muncul perlahan, dari percakapan ringan di masjid, ceramah di pengajian, hingga momen-momen sunyi selepas shalat malam. Entah bagaimana, hati saya terasa sangat tertarik untuk segera menjejakkan kaki ke Tanah Suci.
Namun saya sadar, berangkat umroh tidak semudah membeli tiket pesawat. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Dan saya tidak mau gegabah. Saya ingin berada dalam rombongan yang benar-benar paham bagaimana membimbing jamaah dari awal niat hingga pulang kembali ke rumah dengan jiwa baru.
Saya mulai mencari referensi travel umroh terpercaya dari Lombok. Dari hasil diskusi dan rekomendasi para tetangga serta alumni umroh, saya menemukan nama Fitour International muncul berkali-kali.
Menemukan Fitour, Bukan Sekadar Agen Travel
Pertemuan pertama saya dengan tim Fitour terasa sangat bersahabat. Bukan nuansa bisnis yang saya rasakan, tapi lebih seperti bertemu saudara jauh yang sudah lama tak berjumpa. Mereka tidak buru-buru menawarkan brosur atau jadwal keberangkatan. Justru mereka lebih banyak mendengarkan—mendengar niat saya, harapan saya, dan kekhawatiran saya.
Saya merasa nyaman. Bahkan sebelum resmi mendaftar, saya sudah yakin ini adalah travel yang akan saya pilih.
Sebagai biro umroh Lombok, Fitour memberikan pendekatan yang khas: hangat, sabar, dan sangat informatif. Mereka menjelaskan proses dari A sampai Z. Mulai dari pembuatan paspor, vaksinasi, teknis keberangkatan, hingga apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Tanah Suci.
Saya pun resmi mendaftar bersama beberapa rekan dari Masbagik, Praya, dan Ampenan. Kami tergabung dalam satu rombongan kecil yang kemudian menjadi keluarga besar.
Persiapan yang Serius Tapi Menyenangkan
Salah satu hal yang saya syukuri adalah sesi manasik yang diselenggarakan Fitour. Bukan hanya karena materinya lengkap, tapi karena pendekatan mereka benar-benar manusiawi. Mereka mengerti tidak semua jamaah punya latar belakang pendidikan agama yang kuat. Tapi semua dijelaskan dengan bahasa yang ringan dan penuh canda.
Dari situ kami jadi saling mengenal satu sama lain. Ada pasangan suami-istri dari Sumbawa, rombongan ibu-ibu dari Mataram, hingga satu keluarga dari Tanjung. Meski berbeda daerah, kami dipersatukan oleh satu tujuan: beribadah sebaik-baiknya di Tanah Haram.
Tim Fitour juga menyediakan grup WhatsApp yang aktif setiap hari. Pertanyaan kami, sekecil apa pun, selalu dijawab dengan cepat. Bahkan hal sepele seperti “cara melipat kain ihram” pun dibimbing dengan video dan suara yang jelas.
Hari Keberangkatan yang Menggetarkan
Tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid penuh dengan haru. Kami semua berpakaian serba putih. Banyak keluarga yang ikut mengantar hingga ke ruang keberangkatan. Tangis, peluk, dan doa bertebaran di setiap sudut bandara.
Tapi di balik semua itu, saya merasa tenang. Karena saya tahu, saya dan rombongan sedang dalam bimbingan orang-orang yang kompeten.
Proses keberangkatan berjalan lancar. Tim Fitour memastikan semua dokumen kami siap. Transit, imigrasi, hingga tiba di Madinah, semua didampingi dengan sabar dan disiplin. Tidak ada jamaah yang dibiarkan bingung. Tidak ada yang tertinggal atau terabaikan.
Madinah dan Mekkah: Lebih dari Sekadar Ibadah
Tiba di Madinah, hati saya langsung luluh. Kota ini terasa sangat damai. Suasana Masjid Nabawi membuat saya ingin menangis sepanjang hari. Kami diberi waktu yang cukup untuk ibadah dan ziarah. Tidak terburu-buru. Semua dijalani dengan tenang dan terarah.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Mekkah. Momen pertama melihat Ka’bah… sungguh tak terlukiskan. Tidak ada kata yang cukup menggambarkan perasaan saya saat itu. Kami melaksanakan umroh pertama kami dengan panduan yang sangat rinci dan penuh kasih dari pembimbing Fitour.
Travel umroh Lombok seperti Fitour International benar-benar memahami bahwa umroh bukan sekadar ritual, tapi juga perjalanan jiwa. Mereka tidak hanya mengatur waktu ibadah, tapi juga menjaga semangat spiritual jamaah dari hari ke hari.
Setelah Pulang, Rasa Itu Masih Tertinggal
Banyak orang bilang, pulang dari umroh itu seperti pulang dari surga kecil. Dan saya setuju.
Setelah kembali ke Lombok, hati saya terasa berbeda. Lebih tenang, lebih mudah bersyukur, dan lebih ingin memperbaiki diri. Yang menarik, tim Fitour tidak berhenti melayani hanya sampai kepulangan. Kami masih terus berkomunikasi. Masih ada sesi kajian daring, masih ada doa bersama, bahkan reuni jamaah.
Saya jadi merasa bahwa Fitour bukan hanya penyelenggara umroh dari Lombok, tapi juga penjaga semangat ibadah saya hingga hari ini.
Rekomendasi Tulus untuk Siapa Pun yang Berangkat dari NTB
Bagi siapa pun yang tinggal di Lombok atau wilayah Nusa Tenggara Barat lainnya dan sedang mencari agen umroh terpercaya, saya bisa bilang dengan jujur: Fitour International adalah pilihan terbaik.
Mereka tidak hanya hadir sebagai penyedia jasa, tapi benar-benar sebagai pendamping spiritual. Cocok untuk jamaah individu, pasangan suami-istri, keluarga, hingga orang tua yang butuh perhatian lebih.